Home » » KEMATIAN

KEMATIAN


Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Yang pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang hingga saat ini masih berkenan memberi kita nikmat yang tidak terhingga banyaknya. Mulai dari nikmat yang paling agung, yaitu nikmat iman dan islam, sampai nikmat yang sifatnya duniawi seperti rumah, kendaraan, pendidikan, dll. 

Yang kedua, semoga sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang dengan sukarela, tanpa paksaan, dan sepenuh hati menyebarluaskan agama islam ke penjuru dunia melalui para sahabatnya, sehingga pada hari ini kita bisa merasakan jerih payah dakwah beliau. Dan juga kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati dan dimuliakan Allah, Kematian bagi sebagian orang di luar sana hanya dianggap sebagai batas akhir dari sebuah kehidupan. Padahal hakikatnya tidak seperti itu. Dalam kitab yang pasti kebenarannya, yaitu al-qur’an, kematian hanyalah perpindahan dari satu fase kehidupan ke fase kehidupan yang lain. Perpindahan dari dunia fana, menuju dunia yang kekal di sisi-Nya. Nah, sekarang bagaimana kita sebagai muslim seharusnya menyikapi kematian? Izinkan saya membahasnya sedikit dalam kultum singkat tentang kematian ini.

Hadirin yang dirahmati dan dimuliakan Allah, yang pertama kali perlu kita lakukan adalah menyadari dan meyakini bahwasanya kematian itu pasti akan menghampiri siapa saja yang hidup.Yang kedua kali yang harus kita lakukan adalah banyak mengingat tentang kematian. Mengingat kematian ini termasuk salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW, yang mana dengan mengingat mati akan banyak manfaat yang kita dapatkan.

Diantara manfaat yang kita peroleh dari banyak mengingat mati adalah mendorong untuk beramal saleh, menjauhkan dari tipu daya dunia, sebagai ajang intropeksi diri dan memperbarui taubat serta memperkuat tekad untuk selalu beristiqomah dalam taat kepada Allah SWT. Manfaat-manfaat diatas bila kita renungkan lebih dalam akan membuat kita semakin menyadari akan pentingnya banyak mengingat kematian, maka dari itu, mari mulai sekarang dan seterusnya, kita sempatkan diri kita untuk mengingat kematian, agar hati kita semakin lembut dan tidak mudah tertipu oleh gemerlap dunia.

Hadirin yang dirahmati dan dimuliakan Allah, yang ketiga kali yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian itu. Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh seorang muslim untuk menghadapi kematiannya, salah satu persiapannya adalah dengan senantiasa beramal saleh dan senantiasa menjaga sholat selama hidup.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam tarikhnya, Dari Barro Ibnu ‘Azib RA berkata : Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW tiba tiba beliau melihat sekelompok manusia lalu bertanya : “Sedang apa mereka berkumpul ? dikatakan : mereka tengah menggali kubur ” Barro berkata: lalu Rasulullah terperanjat dan meninggalkan kami dan bersegera menuju kumpulan manusia yang tengah menggali kubur, lalu beliau bersimpuh menghadap kubur dan saya pun mengambil posisi menghadap Rasulullah SAW karena ingin melihat apa yang dilakukan oleh beliau. Lalu Rasulullah SAW menangis sampai air mata beliau membasahi tanah kemudian beliau menemui kami dan berkata “Wahai saudara saudara ku, untuk hari yang seperti inilah kalian harus mempersiapkan.”

Hadist ini menegaskan pada kita bahwasanya kematian itu harus dipersiapkan, bukan malah bersantai seolah tidak akan terjadi atau seolah itu hanya kejadian biasa. Di atas sudah dibahas tentang pentingnya menyadari kematian itu ada dan pasti akan datang.

Hadirin yang dirahmati dan dimuliakan Allah, Jadi, paling tidak ada tiga hal yang harus benar-benar kita perhatikan tentang kematian ini. Yang pertama menyadari dan meyakini bahwasanya kematian itu pasti datang cepat atau lambat. Yang kedua memperbanyak mengingat kematian agar hati semakin lembut dan mudah untuk bertaubat. Yang ketiga, mempersiapkan kematian ini dengan memperbanyak amal saleh dan perbuatan baik lainnya.

Seorang Abu Darda pernah berkata begini: ” Tiga hal yang membuat saya tertawa dan tiga hal yang membuat saya menangis , yang membuat aku tertawa adalah:

  1. Orang yang bercita cita mendapatkan dunia padahal kematian tengah memburunya.
  2. Orang yang lalai padahal dia tidak dilalaikan.
  3. Orang yang tertawa terbahak padahal dia tidak tahu apakah tertawanya itu membuat Allah ridho atau membuat Allah marah.

Dan 3 hal yang membuat aku menangis adalah:

  1. Berpisah dengan kekasih ku Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya.
  2. Kedahsyatan datangnya malaikat penjemput maut
  3. Berdiri dihadapan Allah pada hari dibongkarnya segala rahasia kemudian tidak mengetahui akan di giring ke surgakah atau neraka.”

Seorang sahabat Abu Darda saja sampai seperti itu dalam menyikapi dan mempersiapkan kematian. Sikap Abu Darda ini senada dengan ayat dalam Al-Quran surat An-Najm ayat 60 yang menyinggung orang yang banyak tertawa, ayat itu berbunyi yang artinya,

Artinya: “Dan kamu tertawakan dan tidak menangis”

Ayat ini menyindir keras orang-orang yang tidak percaya akan berita tentang hari kiamat, mereka justru menertawakan nya dan mengolok-olok nya. Jadi tidak salah memang sikap Abu Darda yang menjaga diri dari tertawa berlebihan. Semoga ini bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk kita terapkan.Inilah yang menunjukkan bahwasannya ada hubungan antara kematian dengan hari akhir. Ini menunjukkan bahwasannya seorang yang membicarakan tentang kematian berarti sebenarnya dia sedang membicarakan tentang hari kiamat. Siapa yang membicarakan tentang hari kiamat berarti dia sedang membicarakan perkara aqidah. Disitu letak pentingnya mengingat kematian.

Kemudian, letak pentingnya yang kedua yaitu karena seorang yang beriman ketika melihat tentang kematian maka berarti dia sedang membicarakan bagaimana bisa selamat dikehidupan setelah kematian? Ini adalah gaya hidup atau cara pandang orang beriman.

Orang beriman senantiasa berfikir bagaimana bisa selamat dikehidupan setelah kematian?
Akhirnya, di penghujung Kultum Singkat Tentang Kematian ini, marilah kita berdoa semoga kita dijauhkan oleh Allah dari kematian yang buruk dan diberikan kematian yang Allah ridhoi. Amiin

Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh

Penceramah : Asmaul Akbar
                       Mahasiswa  PPL STAI AN-NADWAH Kuala Tungkal 
Program :       Kuliah Sore
On Air    :      Sabtu, 7 Septermber 2019 Pukul : 17.30 WIB
icons8_facebook_48 Comments
icon_logo32 0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Tinggalkan Komentar Sebelum Pergi


KIN RADIO 90,70 FM