Ditulis oleh Mahasiswi PPL STAI AN-NADWAH Kuala Tungkal
Penyiar : Kak Rein dan Teteh Kisni
Acara : Rasio (Ragam dan Informasi)
On Air : Selasa, 3 September 2019 / Pukul : 12.00 - 14.00 WIB
Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu Kabupaten Provinsi Jambi. Ibukotanya yaitu Kuala Tungkal. Memiliki jarak 157,2 km dari Kota Jambi. Kabupaten yang ber ibu kota di Kuala tungkal ini memiliki masyarakyat yang heterogen.suku banjar, minang, melayu, Jawa, bugis bahkan tionghoa berbaur di Kabupaten yang terkenal dengan julukan"Bumi serengkuh dayung"ini.
Dengan hasil pertanian dan perkebunan yang
cukup melimpah kabupaten ini terus berkembang.Kelapa, sawit, pinang dan
berbagai macam buah-buahan adalah sumber daya yang banyak terdapat di daerah
ini.Juga kekayaan minyak bumi dan gas yang saat ini di kelola oleh perusahaan
asing juga merupakan kekayaan asli daerah ini.Selain itu potensi pariwisata di
Kabupaten ini juga mulai di kembangkan.Saat ini mulai banyak pariwisata di
Kabupaten ini yang sedang di promosikan baik oleh pemerintah kabupaten maupun
pemuda-pemudi yang tinggal di Kabupaten ini.
.
Water
Front City merupakan tempat wisata andalan bagi warga Tanjung Jabung Barat.
Water Front City memiliki konsep bangunan berbentuk jembatan yang menjulang ke
tengah perairan.
Di
awal tujuan pembangunan tempat ini berfungsi sebagai bangunan pemecah ombak.
Namun dikarenakan lokasi yang sangat strategis dan berhadapan langsung dengan
pemandangan indah maka kemudian tempat ini dijadikan sebagai kawasan obyek
wisata.
Berada
di tengah kota tunggkal menjadikan setiap sore tempat ini banyak dikunjungi
baik oleh warga setempat maupun para pengunjung. Disini kita bisa menikmati
keindahan lautan dan gemuruh ombak yang saling mengejar. Selain itu jika anda
merasa lapar tenang saja di sekitar lingkungan Water Front City banyak
ditemukan pedagang-pedagang makanan yang siap melayani perut anda.
Tempat
wisata satu ini hanya untuk anda yang hobby meneliti. Jika dilihat sekilas
memang Hutan Manggrove merupakan sesuatu yang tidak menarik dilihat. Namun
pandangan itu akan seketika berubah jika anda pecinta alam dan haus akan ilmu
pengetahuan. Hutan ini terletak di Desa Tungkal, Kecamatan Tungkal Ilir,
Tanjung Jabung Barat.
Tanjung
Jabung Barat memiliki luas wilayah daratan sekitar 5.503,5 km dan sebagian
besar merupakan kawasan hutan. 200 Hektar merupakan Hutan Manggrove yang
terletak di Tungkal Babu. Tempat ini dijadikan sebagai Laboraturium terbesar
untuk menjaga ekosistem habitat satwa liar agar tetap terjaga kelestariannya.
Jadi Wajar jika Hutan Manggrove yang terdapat di Tanjung Jabung Barat menjadi
tempat wisata yang paling menarik untuk dikunjungi.
Salah satu Wisata yang
menarik di dalam kota Kuala Tungkal adalah Taman Tungkal Ancol Bieach yang
dibangun pada masa Bupati Drs. H. Usman Ermulan, MM. Tempat ini menjadi salah
satu sasaran hiburan masyarakat Kuala Tungkal untuk menikmati saat libur,
menjelang sore dan menikmati jajanan khas Tungkal, Kerang rebus, Siput rebus
dan sebagainya bahkan sebagian masyarakat Kuala Tungkal mengatakan bahwa TAB
ini adalah Wisata Bahari bagi masyarakat Tungkal. Meskipun fasilitas yang ada
di Tungkal Ancol Beach dinilai masih belum memadai jika harus dijadikan sebagai
lokasi wisata. Meskipun memiliki lokasi yang strategis karena berada di
pinggiran sungai, namun untuk kelengkapan masih perlu dibenahi.
Taman tungkal Ancol Beach
yang dikembangkan ditepian pantai Sungai Pengabuan berada di Kota Kuala Tungkal
Kecamatan Tungkal Ilir pas bersampingan dengan Pelabuhan Induk Kuala Tungkal. Semenjak
dibuka untuk umum, sepanjang tahun, sepanjang tahun selalui ramai dikunjungi
wisatawan karena ditempat ini selau digelar bermacam event wisata seperti
pagelaran wisata budaya dan penyambutan tamu kehormatan.
Sebagai daerah pesisir
pantai, Tanjung Jabung Barat memiliki potensi wisata bahari dengan keindahan
laut dan pesisir pantai yang ditumbuhi pohon-pohon bakau yang tumbuh alami
maupun reboisasi yang terpelihara untuk menjaga abrasi pantai. Anda dapat
menggunakan KMV Marina, Marindo dan Tungkal Samudra maupun menyewa kapal atau
pompong nelayan. Event wisata yang digelar sepanjang tahun bulan Agustus
sebagai penunjang wisata bahari antara lain Festival Peduli Nelayan yang
terdiri dari lomba memancing, menongkah kerang, lomba pompong nelayan, lomba perahu
dan menangkap ikan cempakul.
Berselfi ria dengan Sembilan lukisan tiga dimensi.
Menghabiskan waktu senja dengan bergaya sepuasnya, menjadikan kesenangan
tersendiri bagi pengunjung Taman Persitaj. Beginilah penampakan setiap petang
di Taman Persitaj, Jalan Siswa, perempatan lampu merah. Sembilan
lukisan tiga dimensi yang terpampang di dinding Persitaj, mulai dari sayap
kupu-kupu, bola kaki, sepatu, pemandangan WFC, pancing dan lainnya, menjadi
incaran warga. Lukisan ini menjadi daya tarik sendiri dan
menambah estetika taman persitaj. Ya inilah daya tariknya, pengunjung yang
datang ke taman hanya untuk berselfie ria.
Sejak
lukisan ini nongol (pada tahap pembangunan), wargapun mulai menyicip untuk
berfoto di dinding persitaj, yang berhadapan langsung ke Jalan Siswa. Ternyata
desain yang dirancang ini tak sia-sia, menambah nilai plus bagi taman persitaj
yang baru dibangun akhir 2018 lalu. Taman seluas 500 meter persegi ini menambah
ikon wisata di Kota Kualatungkal. Setidaknya, taman persitaj menambah deretan
taman di dalam kota.
Pada
tahun 2018 lalu, setidaknya ada empat taman yang dibangun menggunakan APBD,
diantaranya taman persitaj, depan Disparpora dan depan Lembaga Adat dan Bram
Itam. Dari deretan taman ini, Taman Persitaj paling ramai dikunjungi. Tak hanya
pada Weekend, hari-hari biasa, taman di sudut timur lapangan persitaj ini
dipadati warga.
Selain
lukisan, di taman ini juga dibangun tugu perahu, menggambarkan ciri khas
Kualatungkal. Ada beberapa kursi yang dipasang, disiapkan untuk warga
bersantai. Di bagian lainnya, ada juga kolam buatan dengan background
perbukitan, seolah pengujung yang berfoto berada di dataran tinggi. Jalur-jalur
taman dibuat dengan sedemikian rupa, tempat anak-anak bermain sambil berfoto.
Tempat sumpah juga sudah disiapkan, para pengunjung yang datang tentunya tidak
lagi membuang sampah sembarangan.
Angin
tenggara berhembus kian mesra. Membelah alur laut, menjadikan ayunan ombak
menjulang. Tak khawatir terjungkal, kemudi perahu tetap digerakkan. Tak berani
melawan arus, tapi berusaha memecah ombak yang hampir membendung. (R&K)